Cari Blog Ini

Minggu, 23 Februari 2014

Yaa !!! Aku, Kamu dan Rasa Ini.

Karena aku sudah terlanjur mencintaimu, seperti rahim yang tak mungkin menelan lagi anaknya. Sekalipun laba-laba telah membangun sarangnya dalam hatimu, sesungguhnya aku tidak ingin keluar atau biarlah didalamnya aku disekap! Dengan nafas yang terengah-engah, teriring isak yang tersandung-sandung ditenggorokan, inilah aku yang betapa ingin membangkitkan yang tergeletak. Mungkin ini garis terberat aku mencintaimu. Ada baiknya aku memohon ampun, mengakui kelemahan, menjunjung tinggi belas kasihan dan tidak lupa berterimakasih. Sayang, aku tidak hanya ingin sekedar ada, tetapi siap dan lagi bisa. Bila lengah mata melihat atau lelah pundak memikul, ketahuilah langkahku tetaplah engkau! Aku ingin terlempar untuk membentur bola matamu, lalu terus menggelinding di atas tiap esokmu. Bagiku, wajah yang dipukul telak masih lebih ringan daripada tidak dipeluk kamu disaat-saat seperti ini. Karena tidak dicintaimu adalah sesuatu yang baru, yang membuatku merasa asing di antara segala hati yang membuka pintunya. Di dalam tubuhku, di dalam hidupku, kaulah darahku, alasan degup jantungku! Kini aku merasa bahwa hatimu telah menelanku hidup-hidup. Apakah aku melantur? TIDAK. Aku hanya takut menjadi bangkai di dalam hatimu. Itu saja.

Selamat Pagi...

Pagi ini aku seperti sehelai daun yang disentuh embun. Namun lebih dari itu,akulah yang cinta bumi dan juga kamu. Aku telah banyak melihat orang-orang yang pandai melukis pagi dengan baik, tetapi sekarang, pagi itu sendiri yang melukis KAMU...

DRAF~~

“Ternyata cinta adalah sesuatu yang harus aku tanyakan kepada Tuhan,agar tidak karena mencintaimu aku menjadi bodoh,bebal dan mengandalkan diri sendiri.Maka bila akhirnya Tuhan menghendakimu,biarlah itu karena aku sudah bertanya kepada Tuhan” 

Jumat, 21 Februari 2014

Aku Bertahan

Sayang, aku lelah :(
Jangan genggam aku terlalu lemah, aku bukan wanita yang pandai bertahan. Aku juga tak ingin pergi karena aku tau kehilangan akan lebih menyakitkan dibanding aku harus bertahan.

Senin, 17 Februari 2014

Kepergianku

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Cepat atau lambat pepatah ini akan terjadi pada siapapun, termasuk aku.
Iya, tentu saja ada airmata, tentu saja ada semilir duka.
Tapi aku percaya semua ini akan terlewati dan kembali baik-baik saja.
Aku juga manusia biasa, punya rasa rindu yang menggebu.
Aku rindu menjadi diriku sendiri, aku yang utuh.
Aku yang ku kenali, aku yang ku inginkan.
Memang semua tak lagi sama, tapi percayalah, ini yang terbaik.
Jangan ada benci apalagi caci, kita telah dewasa.
Bukankah dewasa berarti siap melupakan juga merelakan.
Kita masih bisa bertemu dalam nyata atau dalam doa.
Kita masih bisa saling membahagiakan.
Dalam peluk, dalam tawa, manis.
Ini bukan kepergian, kita hanya sama-sama ingin meraih tujuan.
Tolong, tolong jangan anggap ini perpisahan.
Hanya raga kita yang terpisah, tapi hati ini masih saling bertautan.
Tubuhku memang tak lagi bersama kalian.
Tapi, izinkan aku menyelamatkan hati.
Agar perbedaan ini tak jadi bumeranguntuk saling menyakiti.
Aku pergi karena aku ingin menjadi yang aku ingini.